Monday, January 13, 2014

Fenomena Crop Circle

http://nextnature.net/wp-content/uploads/2007/07/011_crop.jpgCrop Circle atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Lingkaran Tanaman adalah suatu pola teratur yang terbentuk secara misterius di area ladang tanaman, seringkali hanya dalam waktu semalam lingkaran-lingkaran misterius ini terbentuk. Fenomena ini pertama kali ditemukan di Inggris pada akhir 1970, dengan bentuk pola-pola lingkaran sederhana. Pada masa-masa setelahnya, pola-pola tersebut kini cenderung bertambah rumit dan tidak terbatas hanya pada hanya bentuk lingkaran. Namun karena mengacu pada asal-usulnya, maka istilah lingkaran tanaman ini masih dipertahankan.

Ada sebuah sebutan untuk orang-orang yang mempelajari fenomena Crop Circle ini, yaitu "Cerealogis" sedangkan nama untuk ilmu yang mempelajari fenomena ini ialah "Cereolog" . Karena terbentuk secara misterius, Crop Circle sering kali dikaitkan dengan Alien. 

Fenomena Crop Circle di Indonesia 
Pada tanggal 24 Januari 2011, pihak kepolisian Yogyakarta menginformasikan munculnya lingkaran yang berdiameter 60 meter. Crop Circle ini terletak di bawah kaki Gunung Suru, desa Jogotirto, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Jawa Tengah, Indonesia. Diduga lingkaran ini terbentuk pada hari Sabtu malam sebelumnya. Fenomena ini diyakini sebagai fenomena Crop Circle pertama di Indonesia. Banyak warga yang jauh-jauh datang hanya untuk melihat dan mengabadikan fenomena ini. Menurut warga sekitar, lingkaran ini terjadi karena Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi  (Apa itu SUTET ? klik disini) milik PLN, ada juga yang mengatakan bahwa Crop Circle ini terjadi karena puting beliung yang naik turun di ladang tersebut sehingga terbentuk sebuah lambang misterius.

Peristiwa Crop Circle di Sleman tersebut di ikuti dengan fenomena serupa. Pada tanggal 25 Januari 2011 fenomena Crop Circle kembali terulang di Dusun Wanujoyo, Srimartani, Bantul, dan 5 hari kemudian, tepatnya tanggal 30 Januari 2011 hal serupa terjadi di Dusun Kumbangan, Desa Banyusari, Kecamatan Tegalrejo, Magelang. Crop Circle yang ada di Dusun Kumbangan dan di Dusun Wanujoyo pola dan bentuknya tidak serumit dengan Crop Circle yang terjadi di Sleman.

"Crop Circle adalah buatan manusia, bukan Alien atau makhluk asing"  tanggap
Thomas Djamaluddin yakni ahli astronomi dari LAPAN.
Fenomena yang sama di banyak negara lain membuktikan bahwa lingkaran tanaman (Crop Circle) adalah rekayasa buatan yang tujuannya dapat sebagai karya seni, komersial, maupun hanya lelucon kreatif. Meski pola yang digambarkan lingkaran tanaman terkadang terlihat rumit dan susah, banyak orang yang membuat lingkaran tanaman di berbagai negara-negara lain. - Thomas D.
Oregon professor studies crop circlesTeori Crop Circle
Richard Taylor, seorang fisikawan dari Oregon sekaligus pendiri Material Science Institute mengatakan bahwa Crop Circle bukanlah dibuat oleh Alien, tetapi para seniman. "Crop Circle dibuat dengan menggunakan Microwave" katanya. 
Teorinya mengatakan bahwa panas dari Microwave membuat gandum atau rumput membungkuk. Saat tangkai mulai menidingin, tangkainya tidak akan berubah bentuk, sehingga pola yang ditentukan dapat bertahan.

Teori Richard Taylor hanyalah satu dari sekian banyak teori yang dilontarkan para ilmuan mengenai Crop Circle.
 
Dengan kecanggihan teknologi dan tentunya dengan ilmu pengetahuan masa kini, Crop Circle bukanlah sebuah misteri lagi melainkan sesuatu yang dapat dijelaskan secara ilmiah.

No comments:

Post a Comment

Copas artikel ini boleh, tapi sertakan dengan sumbernya ya.. Terima kasih.